Nama :Nur
Chairudin (55412451)
Kelas :
2IA21
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat rahmat-Nya
tugas “Pengantar Web Science” ini dapat diselesaikan dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Tugas ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Web Science.
Tugas
ini berisikan tentang Pengantar Web Science atau yang lebih khususnya akan
membahas mengenai client-server. Diharapkan tugas ini dapat membantu menambah
pengetahuan bagi para pembaca mengenai Pengantar Web Science yang baik dan
benar.
Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan tugas ini.
BEKASI, 11 Mei 2014
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ……….………………………………… 2
DAFTAR
ISI …………………………………………. 3
BAB
I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang ..………………………...………….. 4
2.
Rumusan Masalah ...……………………....………… 4
3.
Tujuan …………………………………..……..... 4
BAB
II PEMBAHASAN
1.
Definisi Client
- Server ……..……………................. 5
2.
Perbedan Tipe Client-Server ....……………................ 6
3.
Fungsi Client-Server......…..…..……………................................. 7
4. Arsitektur
Client-Server.……..………………….......... 8
a. Standalone
(one-tier)..........…………………......... 8
b. Client/Server
(two tier)...….…………………......... 9
c. Three Tier………………………………................. 10
d. Multi Tier…………………………………….......... 12
BAB
III PENUTUP………………………......…………….......... 14
DAFTAR
PUSTAKA...………………………………………….. 15
Bab I
Pendahuluan
A.Latar
Belakang Masalah
Tranmisi
transfer data antara computer satu dengan yang lain membutuhkan sebuah jaringan
seperti Lan, Man, dan Wan. Jaringan tersebut mengehubungkan computer mulai dari
jarak dekat hingga jarak yang jauh sekalipun. Jaringan penghubung tersebut
sering disebut juga dengan Tapologi, dimana terdapat beberapa bentuk tapologi
yaitu diantaranya ring, bus, dan star
Transmisi
data pada jaringan tersebut
memerlukan sebuah server atau beberapa, Server nantinya digunakan
untuk mengirimkan dan menyediakan keperluan dari client. Dalam
penyediannya sebuah server dapat membatasi akses dari sebuah client guna
mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan berupa hacking atau terkenanya
server dari virus yang dikirimkan oleh client.
B.
Permasalahan
Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka permasalah yang akan dibahas dalam tugas ini adalah Definisi client-server, tipe
client-server, perbedaan tipe-tipe client-server, fungsi client-server serta
aplikasi untuk client server.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menggetahui Definisi client-server, tipe client
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menggetahui Definisi client-server, tipe client
server, perbedaan tipe-tipe
client-server, fungsi client-server serta aplikasi untuk client
server.
Bab II
Pembahasan
Pengertian
Client Server
ü Client merupakan sembarang sistem atau
proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server
ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta
olehclient.
ü Client-Server adalah pembagian kerja antara
server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur
client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang
saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Sistem
client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa
perbedaan karakteristik antara client dan server yaitu :
1.
Servis (layanan)
· Hubungan antara proses yang berjalan pada
mesin yang berbeda
· Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
· Server sebagai provider, client sebagai
konsumen
2.
Sharing resources (sumber daya):
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses
bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3.
Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara
client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan
permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
4.
Transparansi lokasi:
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada
mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari
client.
5.
Mix-and-Match
: Perbedaan server client platforms
6.
Pesan berbasiskan
komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang
menyertakan permintaan dan jawaban.
7.
Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client
selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
Perbedaan Tipe Client-Server
1.
File Servers
File
server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
Untuk
sharing file melalui jaringan
2.
Database Servers
Client
mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya hasil
perintah SQL dikembalikan.
Server
menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta
dan kemudian semua record dikembalikan pada client.
3.
Transaction Servers (Transaksi Server)
Client
meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL database
engine.
Remote
procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
Hanya
satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4.
Groupsware Servers
Dikenal
sebagai Computer-supported cooperative working
Manajemen
semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran
kerja
Data
diatur sebagai dokumen
5.
Object Application Servers
Aplikasi
client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
Client
objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker (ORB)
Client
meminta sebuah method pada remote object
6.
Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
World
Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
Client
dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.
Fungsi
client server
Dalam
konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation
tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai,
memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang
lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk
response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis
data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses
ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data
dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga
menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.
Berikut
ini adalah ringkasan fungsi client-server
Client
•
Mengatur user interface
•
Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
•
Memproses aplikasi
•
Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
•
Memberikan response balik kepada pemakai
•
Menyediakan akses basis data secara bersamaan
•
Menyediakan kontrol recovery
Server
•
Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
•
Memeriksa autorisasi
•
Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
•
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
•
Memelihara data dictionary
Arsitektur
client server
Arsitektur
jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang
membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server
Istilah
arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang
membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Macam-macam
arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:
1.
Standalone (one-tier)
Pada
arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data
dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun
computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”.
Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal
sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua
masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada
sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada
saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang
dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan
arsitektur standalone (one-tier):
· Sangat mudah
· Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan
arsitektur standalone (one-tier):
· Skala kecil
· Susah diamankan
·
Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin
dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
· Tidak memungkinkan adanya re-usable
component dan code.
· Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
2.
Client/Server (two tier)
Dalam
model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan
server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan
banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi
ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server
jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model
Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga
komponen tersebut yaitu :
1.
User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan
digunakan langsung oleh user.
2.
Manajemen Proses.
3.
Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan
jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan
dari model client/server
•
Mudah
•
Menangani Database Server secara khusus
•
Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
•
Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server
database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger
(yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar
logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server
database manangani :
•
Manajemen data
•
Keamanan
• Query,
trigger, prosedur tersimpan
•
Penangan kesalahan
Arsitektur
client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan
dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun
dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses
data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun
masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas
tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar
aplikasi.
Kekurangan
dari model client/server :
· Kurangnya skalabilitas
· Koneksi database dijaga
· Tidak ada keterbaharuan kode
· Tidak ada tingkat menengah untuk menangani
keamanan dan transaksi skala kecil.
· Susah di amankan.
· Lebih mahal.
3.
Three Tier
Arsitektur
Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur
Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan
Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan
sebagainya.
Application
Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan
PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic
kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali
diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan
Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi
Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data
tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business
process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan
database server.
Biasanya,
implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web
Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client,
maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network
bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi
masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya
mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model
yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
· Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan
pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat
harga yang harus dibayar lebih kecil.
· Apabila terjadi kesalahan pada salah satu
lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
· Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu
menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun
sisi client.
· Skala besar.
· Keamanan dibelakang firewall.
· Transfer informasi antara web server dan
server database optimal.
· Komunikasi antara system-sistem tidak harus
didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi
yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
· Penggunaan middleware mendukung efisiensi
query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari
database.
Kekurangan
arsitekture Three Tier :
• Lebih
susah untuk merancang
• Lebih
susah untuk mengatur
• Lebih
mahal
4.
Multi Tier
Arsitektur
Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya,
pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing.
Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server.
Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing,
sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI.
Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu,
seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat
mumpuni sebagai business process.
Multi-tier
architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik
yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang
lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client
Application.
Kelebihan
arsitektur Multi tier :
· Dengan menggunakan aplikasi multi-tier
database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga
memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle
server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
· Dengan
menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk
mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu
pada masing-masing client.
· Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada
middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client
lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain.
Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi
pada beberapa mesin.
· Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang
lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.
Kekurangan
arsitektur Multi tier :
· Program aplikasi tidak bisa mengquery
langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang
telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
· Lebih mahal
Keunggulan
client server
•
Kecepatan akses lebih tinggi
• Sistem
keamanan & administrasi lebih baik
• Sistem
backup data lebih baik
Kelemahan
Client/Server
· Biaya lebih mahal
· Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi
khusus untuk menjadi server
· Ketergantungan terhadap server, jika server
terganggu maka keseluruhan jaringan terganggu
Bab
III
Kesimpulan
& Penutup
Client
merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data
atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang
menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg
mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah
desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi
ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Perbedaan
karakteristik antara client dan server yaitu :
1.
Servis (layanan)
· Hubungan antara proses yang berjalan pada
mesin yang berbeda
· Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
· Server sebagai provider, client sebagai
konsumen
2.
Sharing resources (sumber daya):
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses
bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3.
Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara
client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan
permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
4.
Transparansi lokasi:
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada
mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari
client.
5.
Mix-and-Match
: Perbedaan server client platforms
6.
Pesan berbasiskan
komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang
menyertakan permintaan dan jawaban.
7.
Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client
selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
Daftar
Pustaka