Struktur data adalah suatu koleksi atau kelompok data yang
dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan
terhadapnya.
Sabtu, 19 Oktober 2013
Jumat, 18 Oktober 2013
Sistem File
Berkas
Dan Akses
>Sistem
penyimpanan, pengelolaan dan penyimpanan data pada alat penyimpan eksternal.
Pada berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.
Kamis, 20 Juni 2013
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Cinta kasih, kasih sayang,
kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan merupakan bagian hidup diri manusia.
Bentuk-bentuk kehidupan yang dipenuhi rasa cinta kasih dan kasih sayang dapat
membangkitkan kreativitas manusia. Untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan
cinta kasih dapat melalui beberapa media. Melalui media bahasa, lahirlah seni
sastra; dengan media garis, warna, dan bentiik, lahirlah seni rupa; dengan
media nada, irama, dan suara, lahirlah seni musik, dan lain-lain.
Pengkajian makna seni budaya
sebagai manifestasi cinta kasih, kasih sayang, dan belas kasihan terutama yang
berkaitan dengan norma, moral dan nilai dimaksudkan untuk mengembangkan
kepnibadian dan wawasan pemikiran. Hal mi. berarti akan memperluas daya
tanggap, persepsi, dan penalaran mengenai fakta seni budaya yang dihadapi
keseharian.
Menurut Purwodarminto, cinta
kasih adalah perasaan sayang, perasaan cinta, dan perasaan suka pada seseorang.
Secara sederhana cinta dapat dikatakan sebagai paduan rasa simpati antara dua
makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang di antara pria dan wanita,
akan tetapi dapat pula di antara pria dengan pria atau wanita dengan
wanita.Dalam kehidupan keluarga, kasih sayang atau cinta kasih merupakan kunci
kebahagiaan. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dan masing-masing pihak
dituntut rasa tanggung jawab, pcngorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang itu hilang, sebagai misal tanggung jawab,
maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai
kejujuran juga dapat mengancam kebahagiaan rumah tangga yang telah terbina.
Cinta kasih memang sangat terkait
dengan kehidupan manusia. Hampir semua manusia mengatakan bahwa cinta adalah
sesuatu yang penting dalam hidup. Namun dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan
orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal
menurut Erich Fromm, cinta dapat diibaratkan sebagai suatu seni sebagaimana
bentuk seni lainnya, sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk dapat
menggapainya.
Agar dapat memahami cinta kasih
secara mendalam, berikut akan diuraikan tentang cinta dalam kehidupan
sehari-hari yang selalu menjadi masalah hangat untuk diperbincangkan. Dalam
membina gerakan cinta, yang pertama perlu cepat disadari bahwa yang disebut
cinta sama sekali bukan nafsu. Sulit dihindari bahwa atas dasar cinta murni
yang dirasakan seseorang terhadap orang lain yang berlawanan jenisnya, akhirnya
akan bermuara pada perkawinan, yang akan berlanjut pula pada hubungan seksual.
Oleh karena itu, rasanya sulit diterima bahwa seseorang menyatakan cinta
sejati.
Perbedaan cinta dengan nafsu dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. cinta bersifat manusiawi. Pada
manusia cinta dapat tumbuh dan berkembang, sedangkan pada binatang hanya
terbatas pada nalurinya untuk melindungi.
b. cinta bensifat rohaniah,
sedangkan nafsu sifatnya jasmaniah. Luapan cinta seseora memberikan semangat
dalam hidupnya dan bagi yang menerimanya dirasakan sebagai kebahagiaan.
Sementara nafsu yang jasmamah cenderung untuk memuaskan dorongan seksual.
c. cinta menunjukkan perilaku
memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut. Pemberian cinta dilakukan secara
halus karena rohaniab sifatnya, sedangkan dorongan nafsu mudah dilakukan
sebagai paksaan.
Menurut Erich Fromm (1983), cinta
itu terutama memberi bukan menerima dan memberi merupakan ungkapan paling
tinggi dan kemampuan. Hal yang paling penting dalani memberi adalah yang
sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur unsur dasar
tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Dalam
pengasuhan, contoh yang paling sederhana adalah cinta kasih seorang ibu dalarn
mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Tanggung jawab adalah suatu tindakan yang
benar benar berdasarkan atas suka rela, seperti hubungan antara ayah dengan
keluarganya. Tanggung jawab biasanya wujud penyelenggaraan atas kebutuhan
fisik. Perhatian merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkait prihadi
orang lain, terutama agar mau membuka dirinya, memperhatikan sebagaimana
seharusnya.
Dalam cinta yang sejati selalu
ada kesungguhan untuk mem bangun hubungan cinta yang ideal dalam mewujudkan
kehidupan yang terbaik. Cinta itu bersifat timbal balik. Cinta itu sebenarnya
praktis, cinta memperbolelikan satu sama lain memperoleh kemajuan dan
kesalahan-kesalahannya. Sebagai ekspresi cinta antara seorang pria dan wanita,
tindakan seksual memperbarui dan menguatkan, membangkitkan kembali kesadaran
insting mereka berdua, misalnya untuk bercinta, untuk bertahan hidup dalam
penderitaan dan kemalangan, dan untuk menikmati kehidupan mereka bersama.
Menurut Sarlito W Sarwono (dalam
Supartono,1996) bahwa cinta ideal memiliki tiga unsur, yaitu keterikatan,
keintiman, dan ikatan adalah adanya perasaan untuk bersama dia, secara
totalitas untuk dia, tidak mau bersama orang lain kecuali dengan dia.
Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dari lingkungan yang menunjukkan
bahwa antara anda dan dia sudah stidah nyaris tak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti Ibu, Saudara telah digantikan dengan
memanggil sebutan, seperti sayang. Makan dan minum dalam satu piring atau
cangkir tanpa rasa risi, saling memakai uang tanpa rasa berutang, tidak saling
menyimpan rahasia, dan sebagainya. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai
atau dibelai, rasa rindu jika lama tak ketemu, ungkapan-ungkapan yang
mengungkapkan rasa sayang, saling mencium, merangkul, dan sebagainya.
Berbagai Bentuk Cinta
Dalam buku “Seni Mencintai”,
Erich Fromm (1983) mengartikan cinta sebagai sikap, suatu orientasi watak yang
menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju satu “objek”
cinta. Ta mengemukakan tentang macam-macam cinta, yaitu cinta persaudaraan,
cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri, dan cinta pada Allah SWT.
Bersumber dari cinta-cinta tersebut, manusia memberikan kasih sayangnya kepada
yang lain, terutama kepada sesama manusia dalam mewujudkan hubungan pnibadinya.
1. Cinta Persaudaraan
Cinta persaudaraan (agape dalam
bahasa Yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah laku atau perbuatannya. Cinta
per saudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia yang berdasarkan suku
bangsa, bangsa, ataupun agama. Dalam cinta mi semua manusia sama, yaitu sebagai
makhluk ciptaan Allah.
Cinta persaudaraan pada umumnya
melekat dengan sikap tanpa pamrih. Secara filosofis dibuatkan dengan jargon
“cintailah sesamamu sepertiengkau mencintaidirimu sendiri”.
2. Cinta Keibuan
Kasih sayang yang bersumber pada
cinta keibuan yang paling ash adalah yang terdapat pada seorang ibu terhadap
anak kandungnya. Seorang ibu yang memperoleh benih anak dan suaminya tercinta
akan memeliharanya secara hati-hati dan penuh kasih sayang. Setelah anak lahir
melalui penderitaan yang hebat dan ibu, dirawat dan diasuhlah anak dengan penuh
kasih sayang. Dalam proses pengasuhan itu terdapat serangkaian tugas yang harus
dilakukan ibu, yaitu menyusui, merawat, menemani, memandikan, membelai, dan
sebagainya. Bagi seorang ibu tidak ada harta yang paling berharga kecuali
kehadiran anak, yang dianggap sebagai buah hati.
3. Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dan
cinta erotis (sifat membirahikan), memang merupakan suatu yang sifatnya
eksklusif sehingga sering memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal mi terjadi
karena antara cinta dan nafsu dipersepsikan secara sama. Padahal jika dicermati
secara seksama, keduanya memihiki pengertian yang berbeda bahkan bertolak
belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan kontak seksual yang ash dan
yang ideal bersumber dan cinta. Kasih sayang erotis dapat menjadi perekat
hubungan suami istri dalam membina hidup berkeluarga.
4. Cinta Diri Sendiri
Pada din individu, di samping
harus mencintai sesama juga ada keharusan mencintai din sendiri (self love).
Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada din sendiri identik dengan &
Jika hal mi yang terjadi maka cinta pada din sendiri int nilai negatif. Namun
esensi mencintai din sendiri Incrigurus din sendiri sehingga kebutuhan jasmani
dan rohaninya terpenuhi secara wajar. Setiap individu wajib niencintai dininya
sendiri.
5. Cinta pada Allah
Cinta pada Allah merupakan
perwujudan pengabdian manusia ketika hidup di dunia. Orang yang cinta pada
Allah umumnya disebut religius atau taat beragama.
Hakikat Cinta
Eksistensi manusia adalah
koeksistensi. Tidak ada manusja yang bisa hidup sendirian tanpa adanya orang
lain, dan kekuatan yang menyatukan manusia dengan manusia lain ialah cinta.
Relasi antara manusia tidak akan berarti tanpa didasarkan atas cinta.
Cinta membuat “aku” dan “kamu”
menjadi “kita”. Dan “kita” adalah communion (kebersamaaan). Untuk mencapai
kebersamaan yang ideal diperlukan keterbukaan dan kesediaan tiap manusia untuk
membangun relasi antar pribadi yang bersifat kreatif, maka jelaslah bahwa cinta
merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan hidup manusia.
Jika kebutuhan ini tidak
dipenuhi, maka orang akan mengalami gangguan serius. Manusia membutuhkan cinta
seperti halnya makanan, karena itu cinta harus diupayakan terus agar tidak
punah. Caranya orang harus saling memberikan cinta.
Keadilan dan Cinta > “Betas
kasih di atas keadilan”, pernyataan tersebut dikatakan apabila yang memberi
betas kasih itu juga yang memiliki hak, Misalnya seseorang tertangkap sedang
melakukan kejahatan, kemudian ia meminta maaf kepada orang banyak supaya diberi
belas kasih, tidak dibawa ke kantor polisi. Hukuman kepada pencuri itu adalah
hak warga masyarakat.
Cinta Sejati > Ada pandangan
yang menyebutkan bahwa cinta sejati dapat diwujudkan oleh manusia.
Alasannya
ada 2, yaitu:
1. Cinta sejati bukan objek
statis, tetapi situasi yang terus berkembang ke kehidupan yang lebih bahagia.
Ini tidak mungkin diupayakan dengan sekali langkah, melainkan melalui proses
jatuh bangun berkali-kali.
2. Karena manusia memiliki
dimensi rohani yang bersifat tak terbatas. Dengan terbuka terhadap daya rohani
itulah dapat diwujudkan suasana damai dan bahagia. Contoh cinta sejati adalah
cinta ibu kepada anaknya.
SUMBER :
eviepaddri89.files.wordpress.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar.html
Rabu, 19 Juni 2013
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Sedangkan
pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati. karena itu menentukan masa depan
setiap manusia. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu
sendiri. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu sendiri merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup itu banyak sekali macam dan ragamnya. Dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup
yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada
dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa
mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu
sendiri di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang
akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang
mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau
mencapai cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa
dia bisa menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita
semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang
kita inginkan.
KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma
agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu
baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung
manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang
hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya,
manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia.
Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan,
dan sebagainya.
Ada3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap
manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu
seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam
lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia
mulai hidup dan hingga sampai dewasa.
USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu
cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi
kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan.
Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan
manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya
kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun,
rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun
dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan
karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara
manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada
fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.
KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup
berasal dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3
aliran filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang
merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan
akal dan dengan akal manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan
gaib misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai
dasar keyakinan.
LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda
walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu
tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu
sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai
penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan
cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap
pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu
pandangan hidup.
Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah
mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu
sendiri.
Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh
gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada
penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan
meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya
lebih-lebih oleh orang lain.
Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah
terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
SUMBER :
http://triicecsfabregas.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-pandangan-hidup.html
MANUSIA DAN KEADILAN
Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling tinggi derajatnya memiliki 3 jenis gejala, yaitu:
1. Akal menyatu menjadi
manunggalnya jiwa menghasilkan pikiran (derajat tinggi)
2. Rasa
3. Kehendak
Pengertian Adil atau Keadilan
adalah :
- Keadilan ialah pengakuan dan
perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
- Keadilan pada pokoknya terletak
pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewa
jibannya
- Keadilan bisa berjalan dengan
baik jika dilandasi oleh cinta kasth, karena tanpa cinta kasih keadilan hanya
dilaksanakan atas dasar hak dan hukum saja, sehingga berlaku kejam dan mungkin
bisa teqadi kecurangan atau penipuan.
Pendapat para Tokoh dan Filosof
tentang arti keadilan:
1. Khong Hu Tsu (filosof China)
berpendapat: “Bila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sehagai
raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya, maka itulah keadilari”.
Artinya menyadari akan peran masing-masing dan suatu fungsi merupakan suatu keharusan
bagi tercapainya suatu keadilan.
2. Aristoteles berpendapat:
keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan di sini
diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung yang terialu ke kanan atau
terlalu ke kin dan suatu masalah.
3. Plato berpendapat: keadilan
itu merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan negara yang baik, sedangkan
orang yang adil adalah orang yang mampu mengendalikan din, perasaannya
dikendaljkan oleh akal sehat.
4. Soekarno > Keadilan =
Kesejahteraan (tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka).
5. Moh. Hatta > Cita-cita
Keadilan Sosial adalah dapat mencapai kemakmuran yang merata.
Batasan adil menurut “Ensiklopedi
Indonesia” adalah:
1. Tidak berat sebelah atau tidak
memihak kesalahan satu pihak saja.sama.
2. Memberikan sesuatu kepada
setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya.
3. Mengetahui hak dan kewajiban,
mengerti mana yang benar dan mana yang salah, bertindak jujur, dan tidak
sewenang wenang.
4. Adil merupakan pokok di dalam
soal hukum. “Dan jika kamu memutuskan perkara, hukumlah antara mereka dengan
adil, sesungguhnya Allah cinta kepada orang orang yang berbuat adil” (Qs.
Al-Maidah: 42). “Putuslah perkara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan
dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka” (Qs. Al-Maidah: 49).
Ditinjau dan bentuk ataupun
sifat-sifatnya, keadilan dikelom pokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Keadilan Legal/Keadilan Moral.
- Plato: Keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
- Kong Hu Cu: Keadilan terwujud
jika setiap anggota masyarakat menjalankan fungsi dan peranannya masing-masing.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain.
b. Keadilan Distributif.
- Aristoteles: Keadilan akan
terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama, dan hal-hal
yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama pula (justice is done when
equals are treated equally).
Misalnya:
- Upah buruh lama dan yang baru
harus beda.
- Uangjajan anak SD dan SMP harus
berbeda.
- Pengadilan tidak memihak, tanpa
pandang bulu.
- Hukuman bagi anak di bawah
umur.
4. Keadilan Komulatif
Keadilan bertujuan memelihara
pertalian dan ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Tindakan yang
bercorak ujung ekstrim (Dyadic) menjadikan ketidakadilan dan akan
merusak/menghancurkan pertalian dalam masyarakat, misalnya dokter “ada main”
dengan pasiennya.
Usaha untuk mencapai keadilan
sosial dengan 8 jalur pemerataan, yaitu:
- Pemerataan pemenuhan kebutuhan
pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan peruniahan.
- Pemerataan memperoleh
pendidikan dan pelayanan kesehatan.
- Pemerataan pembagian
pendapatan.
- Pemerataan kesempatan kerja.
- Pcmerataan kesempatan usaha.
- Pemerataan kesempatan
berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
- Pemerataan penyebaran
pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
- Pemerataan kesempatan
memperoleh keadilan.
Hak dan Kewajiban
Manusia adalah makhluk sosial
yang dibatasi oleh norma norma. Hak
adalah suatu kekuasaan yang secara sah dimiliki seseorang, baik atas pribadi,
atas orang lain maupun atas harta atau benda yang di luar dirinya:
“Hak-hak Asasi Manusia”:
1. Hak untuk hidup.
2. Hak untuk kemerdekaan hidup.
3. Hak untuk mendapat
perlindungan hukum.
4. Hak untuk memiliki sesuatu.
5. Hak untuk memperoleh nama
baik.
6. Hak untuk berpikir dan
mengeluarkan pendapat.
7. Hak untuk menganut aliran
kepercayaan atau agama.
8. Hak untuk mendapatkan
pendidikan dan pengajaran.
9. Hak untuk memperoleh
pekerjaan.
Kewajiban adalah sesuatu tugas
yang harus dijalankan oleh setiap manusia untuk mempertahankan dan membela
haknya. Empat macam kewajiban, yaitu:
1. Kewajiban terhadap din
sendiri.
2. Kewajiban terhadap orang lain
(individu dan golongan).
3. Kewajiban terhadap terhadap
negara.
4. Kewajiban terhadap Tuhan.
Pada dasarnya pembalasan positif
dilakukan berdasarkan saling menjaga dan menghargai hak dan kewajiban masing
masing. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
SUMBER :
eviepaddri89.files.wordpress.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar.html
Langganan:
Postingan (Atom)