Struktur data adalah suatu koleksi atau kelompok data yang
dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan
terhadapnya.
Sabtu, 19 Oktober 2013
Jumat, 18 Oktober 2013
Sistem File
Berkas
Dan Akses
>Sistem
penyimpanan, pengelolaan dan penyimpanan data pada alat penyimpan eksternal.
Pada berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.
Kamis, 20 Juni 2013
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Cinta kasih, kasih sayang,
kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan merupakan bagian hidup diri manusia.
Bentuk-bentuk kehidupan yang dipenuhi rasa cinta kasih dan kasih sayang dapat
membangkitkan kreativitas manusia. Untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan
cinta kasih dapat melalui beberapa media. Melalui media bahasa, lahirlah seni
sastra; dengan media garis, warna, dan bentiik, lahirlah seni rupa; dengan
media nada, irama, dan suara, lahirlah seni musik, dan lain-lain.
Pengkajian makna seni budaya
sebagai manifestasi cinta kasih, kasih sayang, dan belas kasihan terutama yang
berkaitan dengan norma, moral dan nilai dimaksudkan untuk mengembangkan
kepnibadian dan wawasan pemikiran. Hal mi. berarti akan memperluas daya
tanggap, persepsi, dan penalaran mengenai fakta seni budaya yang dihadapi
keseharian.
Menurut Purwodarminto, cinta
kasih adalah perasaan sayang, perasaan cinta, dan perasaan suka pada seseorang.
Secara sederhana cinta dapat dikatakan sebagai paduan rasa simpati antara dua
makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang di antara pria dan wanita,
akan tetapi dapat pula di antara pria dengan pria atau wanita dengan
wanita.Dalam kehidupan keluarga, kasih sayang atau cinta kasih merupakan kunci
kebahagiaan. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dan masing-masing pihak
dituntut rasa tanggung jawab, pcngorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang itu hilang, sebagai misal tanggung jawab,
maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai
kejujuran juga dapat mengancam kebahagiaan rumah tangga yang telah terbina.
Cinta kasih memang sangat terkait
dengan kehidupan manusia. Hampir semua manusia mengatakan bahwa cinta adalah
sesuatu yang penting dalam hidup. Namun dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan
orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal
menurut Erich Fromm, cinta dapat diibaratkan sebagai suatu seni sebagaimana
bentuk seni lainnya, sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk dapat
menggapainya.
Agar dapat memahami cinta kasih
secara mendalam, berikut akan diuraikan tentang cinta dalam kehidupan
sehari-hari yang selalu menjadi masalah hangat untuk diperbincangkan. Dalam
membina gerakan cinta, yang pertama perlu cepat disadari bahwa yang disebut
cinta sama sekali bukan nafsu. Sulit dihindari bahwa atas dasar cinta murni
yang dirasakan seseorang terhadap orang lain yang berlawanan jenisnya, akhirnya
akan bermuara pada perkawinan, yang akan berlanjut pula pada hubungan seksual.
Oleh karena itu, rasanya sulit diterima bahwa seseorang menyatakan cinta
sejati.
Perbedaan cinta dengan nafsu dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. cinta bersifat manusiawi. Pada
manusia cinta dapat tumbuh dan berkembang, sedangkan pada binatang hanya
terbatas pada nalurinya untuk melindungi.
b. cinta bensifat rohaniah,
sedangkan nafsu sifatnya jasmaniah. Luapan cinta seseora memberikan semangat
dalam hidupnya dan bagi yang menerimanya dirasakan sebagai kebahagiaan.
Sementara nafsu yang jasmamah cenderung untuk memuaskan dorongan seksual.
c. cinta menunjukkan perilaku
memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut. Pemberian cinta dilakukan secara
halus karena rohaniab sifatnya, sedangkan dorongan nafsu mudah dilakukan
sebagai paksaan.
Menurut Erich Fromm (1983), cinta
itu terutama memberi bukan menerima dan memberi merupakan ungkapan paling
tinggi dan kemampuan. Hal yang paling penting dalani memberi adalah yang
sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur unsur dasar
tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Dalam
pengasuhan, contoh yang paling sederhana adalah cinta kasih seorang ibu dalarn
mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Tanggung jawab adalah suatu tindakan yang
benar benar berdasarkan atas suka rela, seperti hubungan antara ayah dengan
keluarganya. Tanggung jawab biasanya wujud penyelenggaraan atas kebutuhan
fisik. Perhatian merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkait prihadi
orang lain, terutama agar mau membuka dirinya, memperhatikan sebagaimana
seharusnya.
Dalam cinta yang sejati selalu
ada kesungguhan untuk mem bangun hubungan cinta yang ideal dalam mewujudkan
kehidupan yang terbaik. Cinta itu bersifat timbal balik. Cinta itu sebenarnya
praktis, cinta memperbolelikan satu sama lain memperoleh kemajuan dan
kesalahan-kesalahannya. Sebagai ekspresi cinta antara seorang pria dan wanita,
tindakan seksual memperbarui dan menguatkan, membangkitkan kembali kesadaran
insting mereka berdua, misalnya untuk bercinta, untuk bertahan hidup dalam
penderitaan dan kemalangan, dan untuk menikmati kehidupan mereka bersama.
Menurut Sarlito W Sarwono (dalam
Supartono,1996) bahwa cinta ideal memiliki tiga unsur, yaitu keterikatan,
keintiman, dan ikatan adalah adanya perasaan untuk bersama dia, secara
totalitas untuk dia, tidak mau bersama orang lain kecuali dengan dia.
Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dari lingkungan yang menunjukkan
bahwa antara anda dan dia sudah stidah nyaris tak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti Ibu, Saudara telah digantikan dengan
memanggil sebutan, seperti sayang. Makan dan minum dalam satu piring atau
cangkir tanpa rasa risi, saling memakai uang tanpa rasa berutang, tidak saling
menyimpan rahasia, dan sebagainya. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai
atau dibelai, rasa rindu jika lama tak ketemu, ungkapan-ungkapan yang
mengungkapkan rasa sayang, saling mencium, merangkul, dan sebagainya.
Berbagai Bentuk Cinta
Dalam buku “Seni Mencintai”,
Erich Fromm (1983) mengartikan cinta sebagai sikap, suatu orientasi watak yang
menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju satu “objek”
cinta. Ta mengemukakan tentang macam-macam cinta, yaitu cinta persaudaraan,
cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri, dan cinta pada Allah SWT.
Bersumber dari cinta-cinta tersebut, manusia memberikan kasih sayangnya kepada
yang lain, terutama kepada sesama manusia dalam mewujudkan hubungan pnibadinya.
1. Cinta Persaudaraan
Cinta persaudaraan (agape dalam
bahasa Yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah laku atau perbuatannya. Cinta
per saudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia yang berdasarkan suku
bangsa, bangsa, ataupun agama. Dalam cinta mi semua manusia sama, yaitu sebagai
makhluk ciptaan Allah.
Cinta persaudaraan pada umumnya
melekat dengan sikap tanpa pamrih. Secara filosofis dibuatkan dengan jargon
“cintailah sesamamu sepertiengkau mencintaidirimu sendiri”.
2. Cinta Keibuan
Kasih sayang yang bersumber pada
cinta keibuan yang paling ash adalah yang terdapat pada seorang ibu terhadap
anak kandungnya. Seorang ibu yang memperoleh benih anak dan suaminya tercinta
akan memeliharanya secara hati-hati dan penuh kasih sayang. Setelah anak lahir
melalui penderitaan yang hebat dan ibu, dirawat dan diasuhlah anak dengan penuh
kasih sayang. Dalam proses pengasuhan itu terdapat serangkaian tugas yang harus
dilakukan ibu, yaitu menyusui, merawat, menemani, memandikan, membelai, dan
sebagainya. Bagi seorang ibu tidak ada harta yang paling berharga kecuali
kehadiran anak, yang dianggap sebagai buah hati.
3. Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dan
cinta erotis (sifat membirahikan), memang merupakan suatu yang sifatnya
eksklusif sehingga sering memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal mi terjadi
karena antara cinta dan nafsu dipersepsikan secara sama. Padahal jika dicermati
secara seksama, keduanya memihiki pengertian yang berbeda bahkan bertolak
belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan kontak seksual yang ash dan
yang ideal bersumber dan cinta. Kasih sayang erotis dapat menjadi perekat
hubungan suami istri dalam membina hidup berkeluarga.
4. Cinta Diri Sendiri
Pada din individu, di samping
harus mencintai sesama juga ada keharusan mencintai din sendiri (self love).
Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada din sendiri identik dengan &
Jika hal mi yang terjadi maka cinta pada din sendiri int nilai negatif. Namun
esensi mencintai din sendiri Incrigurus din sendiri sehingga kebutuhan jasmani
dan rohaninya terpenuhi secara wajar. Setiap individu wajib niencintai dininya
sendiri.
5. Cinta pada Allah
Cinta pada Allah merupakan
perwujudan pengabdian manusia ketika hidup di dunia. Orang yang cinta pada
Allah umumnya disebut religius atau taat beragama.
Hakikat Cinta
Eksistensi manusia adalah
koeksistensi. Tidak ada manusja yang bisa hidup sendirian tanpa adanya orang
lain, dan kekuatan yang menyatukan manusia dengan manusia lain ialah cinta.
Relasi antara manusia tidak akan berarti tanpa didasarkan atas cinta.
Cinta membuat “aku” dan “kamu”
menjadi “kita”. Dan “kita” adalah communion (kebersamaaan). Untuk mencapai
kebersamaan yang ideal diperlukan keterbukaan dan kesediaan tiap manusia untuk
membangun relasi antar pribadi yang bersifat kreatif, maka jelaslah bahwa cinta
merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan hidup manusia.
Jika kebutuhan ini tidak
dipenuhi, maka orang akan mengalami gangguan serius. Manusia membutuhkan cinta
seperti halnya makanan, karena itu cinta harus diupayakan terus agar tidak
punah. Caranya orang harus saling memberikan cinta.
Keadilan dan Cinta > “Betas
kasih di atas keadilan”, pernyataan tersebut dikatakan apabila yang memberi
betas kasih itu juga yang memiliki hak, Misalnya seseorang tertangkap sedang
melakukan kejahatan, kemudian ia meminta maaf kepada orang banyak supaya diberi
belas kasih, tidak dibawa ke kantor polisi. Hukuman kepada pencuri itu adalah
hak warga masyarakat.
Cinta Sejati > Ada pandangan
yang menyebutkan bahwa cinta sejati dapat diwujudkan oleh manusia.
Alasannya
ada 2, yaitu:
1. Cinta sejati bukan objek
statis, tetapi situasi yang terus berkembang ke kehidupan yang lebih bahagia.
Ini tidak mungkin diupayakan dengan sekali langkah, melainkan melalui proses
jatuh bangun berkali-kali.
2. Karena manusia memiliki
dimensi rohani yang bersifat tak terbatas. Dengan terbuka terhadap daya rohani
itulah dapat diwujudkan suasana damai dan bahagia. Contoh cinta sejati adalah
cinta ibu kepada anaknya.
SUMBER :
eviepaddri89.files.wordpress.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar.html
Rabu, 19 Juni 2013
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Sedangkan
pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati. karena itu menentukan masa depan
setiap manusia. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu
sendiri. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu sendiri merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup itu banyak sekali macam dan ragamnya. Dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup
yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada
dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa
mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu
sendiri di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang
akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang
mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau
mencapai cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa
dia bisa menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita
semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang
kita inginkan.
KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma
agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu
baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung
manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang
hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya,
manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia.
Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan,
dan sebagainya.
Ada3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap
manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu
seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam
lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia
mulai hidup dan hingga sampai dewasa.
USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu
cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi
kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan.
Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan
manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya
kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun,
rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun
dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan
karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara
manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada
fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.
KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup
berasal dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3
aliran filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang
merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan
akal dan dengan akal manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan
gaib misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai
dasar keyakinan.
LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda
walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu
tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu
sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai
penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan
cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap
pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu
pandangan hidup.
Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah
mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu
sendiri.
Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh
gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada
penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan
meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya
lebih-lebih oleh orang lain.
Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah
terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
SUMBER :
http://triicecsfabregas.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-pandangan-hidup.html
MANUSIA DAN KEADILAN
Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling tinggi derajatnya memiliki 3 jenis gejala, yaitu:
1. Akal menyatu menjadi
manunggalnya jiwa menghasilkan pikiran (derajat tinggi)
2. Rasa
3. Kehendak
Pengertian Adil atau Keadilan
adalah :
- Keadilan ialah pengakuan dan
perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
- Keadilan pada pokoknya terletak
pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewa
jibannya
- Keadilan bisa berjalan dengan
baik jika dilandasi oleh cinta kasth, karena tanpa cinta kasih keadilan hanya
dilaksanakan atas dasar hak dan hukum saja, sehingga berlaku kejam dan mungkin
bisa teqadi kecurangan atau penipuan.
Pendapat para Tokoh dan Filosof
tentang arti keadilan:
1. Khong Hu Tsu (filosof China)
berpendapat: “Bila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sehagai
raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya, maka itulah keadilari”.
Artinya menyadari akan peran masing-masing dan suatu fungsi merupakan suatu keharusan
bagi tercapainya suatu keadilan.
2. Aristoteles berpendapat:
keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan di sini
diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung yang terialu ke kanan atau
terlalu ke kin dan suatu masalah.
3. Plato berpendapat: keadilan
itu merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan negara yang baik, sedangkan
orang yang adil adalah orang yang mampu mengendalikan din, perasaannya
dikendaljkan oleh akal sehat.
4. Soekarno > Keadilan =
Kesejahteraan (tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka).
5. Moh. Hatta > Cita-cita
Keadilan Sosial adalah dapat mencapai kemakmuran yang merata.
Batasan adil menurut “Ensiklopedi
Indonesia” adalah:
1. Tidak berat sebelah atau tidak
memihak kesalahan satu pihak saja.sama.
2. Memberikan sesuatu kepada
setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya.
3. Mengetahui hak dan kewajiban,
mengerti mana yang benar dan mana yang salah, bertindak jujur, dan tidak
sewenang wenang.
4. Adil merupakan pokok di dalam
soal hukum. “Dan jika kamu memutuskan perkara, hukumlah antara mereka dengan
adil, sesungguhnya Allah cinta kepada orang orang yang berbuat adil” (Qs.
Al-Maidah: 42). “Putuslah perkara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan
dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka” (Qs. Al-Maidah: 49).
Ditinjau dan bentuk ataupun
sifat-sifatnya, keadilan dikelom pokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Keadilan Legal/Keadilan Moral.
- Plato: Keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
- Kong Hu Cu: Keadilan terwujud
jika setiap anggota masyarakat menjalankan fungsi dan peranannya masing-masing.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain.
b. Keadilan Distributif.
- Aristoteles: Keadilan akan
terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama, dan hal-hal
yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama pula (justice is done when
equals are treated equally).
Misalnya:
- Upah buruh lama dan yang baru
harus beda.
- Uangjajan anak SD dan SMP harus
berbeda.
- Pengadilan tidak memihak, tanpa
pandang bulu.
- Hukuman bagi anak di bawah
umur.
4. Keadilan Komulatif
Keadilan bertujuan memelihara
pertalian dan ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Tindakan yang
bercorak ujung ekstrim (Dyadic) menjadikan ketidakadilan dan akan
merusak/menghancurkan pertalian dalam masyarakat, misalnya dokter “ada main”
dengan pasiennya.
Usaha untuk mencapai keadilan
sosial dengan 8 jalur pemerataan, yaitu:
- Pemerataan pemenuhan kebutuhan
pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan peruniahan.
- Pemerataan memperoleh
pendidikan dan pelayanan kesehatan.
- Pemerataan pembagian
pendapatan.
- Pemerataan kesempatan kerja.
- Pcmerataan kesempatan usaha.
- Pemerataan kesempatan
berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
- Pemerataan penyebaran
pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
- Pemerataan kesempatan
memperoleh keadilan.
Hak dan Kewajiban
Manusia adalah makhluk sosial
yang dibatasi oleh norma norma. Hak
adalah suatu kekuasaan yang secara sah dimiliki seseorang, baik atas pribadi,
atas orang lain maupun atas harta atau benda yang di luar dirinya:
“Hak-hak Asasi Manusia”:
1. Hak untuk hidup.
2. Hak untuk kemerdekaan hidup.
3. Hak untuk mendapat
perlindungan hukum.
4. Hak untuk memiliki sesuatu.
5. Hak untuk memperoleh nama
baik.
6. Hak untuk berpikir dan
mengeluarkan pendapat.
7. Hak untuk menganut aliran
kepercayaan atau agama.
8. Hak untuk mendapatkan
pendidikan dan pengajaran.
9. Hak untuk memperoleh
pekerjaan.
Kewajiban adalah sesuatu tugas
yang harus dijalankan oleh setiap manusia untuk mempertahankan dan membela
haknya. Empat macam kewajiban, yaitu:
1. Kewajiban terhadap din
sendiri.
2. Kewajiban terhadap orang lain
(individu dan golongan).
3. Kewajiban terhadap terhadap
negara.
4. Kewajiban terhadap Tuhan.
Pada dasarnya pembalasan positif
dilakukan berdasarkan saling menjaga dan menghargai hak dan kewajiban masing
masing. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
SUMBER :
eviepaddri89.files.wordpress.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar.html
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia adalah sesuatu yang
indah, karena mereka menyukai terhadap
keindahan alam maupun terhadap keindahan seni. Keindahan alam adalah
‘keharmonisan yang menakjubkan dan hukum-hukum alam”, yang dibukakan untuk mereka
yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah
keindahan buatan atau hasil ciptaan manusia, yaitu buatan seseorang (seniman)
yang mempunyai bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah, scbuah karya seni.
Rata-rata manusia terhadap yang indah tentu mengambil sikap terpesona.
Bahwasannya tidak scmua orang memuliki kepekaan keindahan itu memang benar,
tetapi pada umumnya manusia mempunyai perasaan keindahan.
Keindahan yang diperbincangkan
dalam tulisan ini adalah keindahan seth, sehingga tidak terlepas dan
pembicaraan tentang seni atau karya seni (keindahan seni, seni sebagai intuisi
dan cita-cita seni). Keindahan tentang seni telah lama menarik perhatian para
ahli atau filosof, sejak jaman Plato sampai jaman modern sekarang ini. Teori
tentang keindahan seni (artistik) muncul, karena mereka berpendapat bahwa seni
adalah pengetahuan per septip pcrasaan yang khusus. lstilah “estetika”, yang
dikemukakan untuk pertama kali oleh Baumgarten, dipergunakan untuk membicarakan
teori tentang keindahan seni (artistik). Kemudian pengertian estetika
berkenibang, akhir-akhir ini diberi arti sebagai “ilmu pengetahuan tentang
seni”.
Maka itu urutan uraian tentang
keindahan dalam tulisan ini disusun sebagai berikut
I) Pengertian keindahan,
2) Teori tentang keindahan dan
seni (estetika),
3) Pcrasaan keindahan
(sensibilitas estctik), dan
4) Keindahan seni yang meliputi
seni sehagai intuisi dan cita-cita seni.
1. PENGERTIAN KEINDAHAN
Ada banyak batasan yang diberikan
pada kita, yang sanipai sekarang belum ada kata sepakat tentang definisi
keindahan yang obyektif. Mengenai batasan keindahan pada umumnya dapat
digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
(a). Definisi-definisi yang
bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
(b). Definisi-definisi yang bertumpu
pada subyck (keindahan yang subycktif).
Atas dasar kcdua pokok penilaian
itu, keindahan dapat ditinjau dan makna yang obycktif dan juga dan segi yang
subyektif.
Yang disebut keindahan obyektif
ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang diharuskan menerima
sebagaimana mestinya. Sedangkan yang disebut keindahan subyektif, adalah
keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyck yang diharuskan mcnghayatinya.
Dalam ha! mi keindahan adalah segala sesuatu yang dapat mcnimbulkan rasa senang
pada din si penghayat tanpa diiringi keinginan-keinginan terhadap segala
sesuatu yang praktis untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Menurut Hebert Read : Jadi
keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan yang formal daripada
pcngamatan yang dapat menimbulkan rasa senang (Beauty is unity of format
relation among our sence perceptions). Atau keindahan itu merangsang timbulnya
rasa senang tanpa pamrih pada subyck yang melihatnya, dan bertumpu kepada
ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu.
Batasan keindahan yang
dikemukakan oleh Hebert Read tersebut di atas, dikatakan yang paling mendekati
kebenaran. Tetapi apabila kita telah lebih dalam, batasan Hebert Read itu
terlalu ditentukan oleh subyck dan dianggap sebagai perpaduan unsur-unsur
pengamatan. Jadi batasan Hebert Read itu sifatnya terlalu sensual (jasmaniah),
kurang ditinjau dan segi obyek yang diamati yang memiliki keindahan itu.
Keindahan itu tidak hanya merupakan pcrpaduan dan peng amatan panca indera
semata-mata, tetapi lebih daripada visual melulu, lebih dalam lagi, juga
merupakan pcrpaduan pengamatan batiniah. Pengertian keindahan tidak hanya
terbatas pada kenikmatan penglihatan saja, tetapi juga termasuk kenikmatan
spiritual.
Berdasarkan pandangan tersebut di
atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-macam, sebanyak para
ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa diantaranya
adalah:
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
> Dalam bahasa Rusia tcrdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu
“krasota”, artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa
yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya
pengertian keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat
dilihat mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah
sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2. Menurut Alexander Baurngarten
(Jerman).> Keindahan itu dipandang scbagai kcseluruhan yang mcrupakan
susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu crat
hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of
parts in their manual relations and in their relations to the whole).
3. Menurut Sulzer.> Yang indah
iu hanyalah yang baik. Jika bcluni haik, ciptaan itu bclum indah. Keindahan
hartis dapat memupuk pcrasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah,
karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4. Menurut Winchelman.>
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5. Menurut Shaftesbury
(Jerman).> Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis.
Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan
de-ngan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6. Menurut Humo (Inggris).>
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Menurut Hemsterhuis (Belanda)
>Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu
adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak mcmberikan
pengamatan-pengamatan yang mcnycnangkan itu.
8. Menurut Emmanuel Kant.>
Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang sub ycktif dan kedua
dan segi arti yang obyektif.
(a). Yang subyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang
tanpa dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi
mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
(b). Yang obyektif.
Keserasian dan suatu obyek
terhadap tujuan yang dikandungnya, scjauh obyek ini tidak ditinjau dan segi
gunanya.
9. Menurut at – Ghazzali.>
Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kcscmpurnaan, yang
dapat dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Bagi setiap benda
tcntu ada pcrfcksi yang karakteristik, yang berlawanan dengan itu dapat dalam
keadaan-keadaan tertenlu mcnggan tikan perfeksi karakteristik dari benda lain.
Apabila semua sifat-sifat yang mungkin terdapat di dalam sebuah benda itu
merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi; apabila hanya
sebagian yang ada, maka benda itu mempunyai nilai keindahan sebanding dengan
nilai-nilai keindahan yang terdapat di dalamnya.
Misalnya sebuah karangan
(tulisan) yang paling indah ialah yang mempunyai semua sifat- sifat perfeksi
yang khas bagi karangan (tulisan), seperti keharmonisan huruf-huruf, hubung an
arti yang tcpat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan
yang mcnyenangkan.
Di samping lima rasa (alat) untuk
mengemukakan keindahan di alas, al Ghazzali juga menambahkan rasa keenam, yang
disebutnya dengan ‘ (ruh, yang disebut juga sebagai “spirit”, “jantung
“pemikiran”, “cahaya”), yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih
dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.
Dari batasan tersebut di atas,
keindahan sebagai pengertian mem punyai arti yang relatif berdasarkan
subyeknya. Oleh karena keindahan itu relatif, maka sebaiknya meninjau seni
(anpa sangkutnya dengan keindahan.
2. ESTETIKA (TEORI TENTANG
KEINDAHAN DAN SENI)
Manusia memiliki sensibilitas
esthetis, karena itu manusia tak dapat dilepaskan dan keindahan. Manusia
membutuhkan keindahan dalam kcsempurnaan (keutuhan) pribadinya. Tanpa estetika
mi, kemanusiaan tidak lagi mempunyai perasaan dan semua kehidupan akan menjadi
steril. Dcmikian cratnya kehidupan manusia dengan keindahan, maka banyak para
ahli/ccndckiawan mengadakan studi khusus tentang keindahan.
Teori tentang keindahan dan seni
dikembangkan dan pengertian “estetika”. Aslinya estetika berarti ‘ tentang ilmu
penginderaan” yang sesuai dengan pengertian etiinologisnya. Tetapi kemudian
diberi pengertian yang dapat ditenima lebih luas ialah teori tentang keindahan
dan seni”.
Filosof yang pertama
memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi khusus ialah Baumgarten (1735).
Baumgarten mengkhususkan penggunaan istilah ‘estetika” untuk teori tentang
keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai pengetahuan perseptif
perasaan yang khusus. Tetapi filosof lain yaitu Kant tidak sependapat, sehingga
ia tidak pernah menggunakan istilah estetika dalam memperbincangkan teori
tentang kein dahan dan seni.
Aristoteles menggunakan istilali
“puitik dan ‘ untuk teori keindahan artistik, yang oleh Baumgarten dijadikan
bagian khusus dan estetika.Dahulu estetika dianggap sebagai suatu cabang
filsafat, sehingga memiliki atau diberi pengertian sebagai sinonim dan
‘filsafat seni. Tetapi sejak akhir abad 19, lebih-lebih akhir- akhir ini ada
suatu gejala yang menekankan sifat-sifat imperis, oleh karena itu menganggap
sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Dalam sejarah peradaban manusia,
perhatian pada estetika demikian menonjOl dan berpengarUh langsung atau tidak
langsung memprakarsai aspek-aspek kehidupan intelcktual dan spiritual dalam
masyarakat. Bangsa Yunani kuno telah menyadari betapa pentingnya anti keindahan
dan seni dalam konsep hidup manusia. Dan bangsa Timur (termasuk Indonesia)
bahkan lebih tinggi mcnempatkan penhingnya keindahan dan seni dalam konsep
hidupnya. hasil-hasil karya seniman timur, merupakan penampilan ekspresi tertinggi
tentang kebutuhan spiritual ini. Bangsa bangsa Timur seperti halnya Plato
melihat adanya hubungan harmonis an tara seni dan keindahan. Bangsa Indonesia
telah mempcnlihatkan hal mi sejak sebelum kedatangan orang-orang Hindhu di
Indonesia. Menurut Prof. H. Muhammad Yamin yang dikemukakan dalam bukunya 6000
tahun Sang Merah Putih”, yang dikutip dan pendapat Kern, bahwa bangsa Indonesia
sebelum datangnya orang-orang Hindhu di Indonesia telah memiliki tujuah
kepadaian Austronesia, yaitu:
Pandai bersawah berladang.
Pandai beternak dan menyalurkan
air.
Pandai bcnlayar dan melihat
bintang.
Berkepercayaan sakti yang
teratur.
Berkesenian rupa, pahat dan
logam.
Bersatuan masyarakat dan tata
negara.
Berpenghormatan sang Merah Putih.
Berdasarkan kepandaian yang tujuh
tersebut di atas, dalam jaman prascjarah itu sungguhlah jikalau kita pikirkan
meriahnya hidup kepercayaan yang melahirkan kesenian di lapangan kewarnaan,
kepahatan, kelogaman dan keukiran serta pengertian tentang ilmu hitung.
Dan kctcrangan tersebut di atas,
bangsa Indonesia tclah terbukti bahwa sejak masa prasejarah telah mcncmpatkan
pentingnya arti keindahan seni dalam konsep hidupnya. Beberapa bukti yang telah
sampai ke jaman kita sekarang mi mcnunjukkan hal itu. Waruga, yaitu kubunan
batu yang terdapat di Gunung Kidul di sebelah selatan Yogyakanta, Pascmah dan
Jawa Timur, yang usianya barangkali lcbih tua daripada jaman perunggu In
donesia, di antara Waruga itu ada yang menyimpan lukisan berwarna-warna. Satu
daripadanya melukiskan bendera mcrah putih yang berkibar di bclakan.g scorang
perwira menunggang kcrbau, sepcnti yang berasal dan kaki gunung Dompu.
Demikian dan itulah beberapa
bukit bahwa bangsa Indonesia telah menyadari scjak jaman dahulu kala, bctapa
pcntingnya arti keindahan dan seni dalam konsep hidupnya.
3. PERASAAN KEINDAHAN
(SENSIBILITAS ESTETIS)
Manusia dikatakan adalah makhluk
bcnpikir atau homosapiens. Tetapi manusia itu bukan semata-mata makhluk yang
berpikir, sekedar homo sapiens yang steril. Manusia disamping makhluk berpikin,
juga merasa dan mengindera. Melalui panca indera manusia dapat merasakan
sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu menyenangkan atau
menggembirakan dan sebagainya, timbul perasaan puas. Demikian juga terjadi,
kepuasan timbul setelah seseorang melihat atau merasakan sesuatu yang indah.
Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang
itu bangkit. Tiap-tiap orang memiliki pcrasaan keindahan.
KONTEMPLASI
Kontemplasi adalah suatu proses
bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan alau fiat suatu hasil penciptaan. Dalam
kehidupan sehari-hari, orang mungkin bcrkontcmplasi dcngan dirinya sendiri atau
mungkin juga dcngan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan
tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya. Di kalangan umum
kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata dan atau dengan
pikiran untuk mencari scsuatu di balik yang tampak atau tersurat. Misalnya
dalam ekspresi kita saat sedang berkontemplasi dengan bayang.bayang atau
dirinya di muka cermin.
Pengertian konlemplasi tersebut
sebenarnya bersumber pada berbagai kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, yang
tampaknya bertentangan dcngan adat kebiasaan dan kcbudayaan bangsa dalam
hakikatnya yang selalu menghendaki perubahan. Itulah sebabnya manusia itu
menurut pembawaannya selalu berkepentingan concerned, dengan kontemplasi ;
sebagaimana menurut pembawaannya juga, manusja berkepentingan dengan segala
macam kegiatan dalam hidupnya. Hal-hal demikian juga berkaitan dengan tuntutan
individu dan masyarakat yang dinamis serta meningkat dalam latar setting
peradaban, civilazazion ilmu pengetahuan dan teknologi maju dunia.
SUMBER :
eviepaddri89.files.wordpress.com/2011/04/ilmu-budaya-dasar.html
MANUSIA DAN KEGELIASAHAN
PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang yang tidak tenteram hati maupun perbuatan, merasa khawatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan dapat diketahui dari
gejala tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku itu
umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang
tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil
mengepal-ngepalkan tangan, duduk termenung sambil memegang kepala, duduk dengan
wajah murung, dan malas bicara.
MACAM - MACAM KECEMASAN
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu
kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
a). Kecemasan obyektif
Pengalaman perasaan sebagai
akibat pengamatan atau bahaya dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam
lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya
dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda atau
keadaan tertentu dari lingkungannya.
b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena
pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini
dibagi tiga macam, yakni:
Kecemasan yang timbul karena
penyesuaian diri dengan lingkungan, dan orang itu takut akan bayangannya
sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
Bentuk ketakutan yang tegang dan
irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah intensitet ketakutan
melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.
Rasa takut lain ialah rasa gugup,
gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi
yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan
untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan
dengan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id, meskipun ego dan superego
melarangnya.
c). Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena
pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi, antara lain iri,
benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, dan rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam
merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan
konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu, sering alasan untuk iri, benci,
dengki itu kurang dapat dipahami orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah
sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir,
takut, cemas, gelisah, dan putus asa.
SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Sebab-sebab orang gelisah adalah
karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat
dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mulai dari diri kita sendiri,
yaitu bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga
segala kesulitan dapat kita atasi.
Memasrahkan diri kepada Tuhan.
Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhan
Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun.
KETERASINGAN
Katerasingan berasal dari kata
terasing, dan dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal
orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan
dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang
lain.
Yang menyebabkan orang berada
dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat
dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang,
sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Perbuatan
iti misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang, dan
sombong.
KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi
yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi
atau lengang, tidak berteman.
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab
terjadinya kesepian. Salah satunya frustasi. Dalam hal itu, orang tidak mau
diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan lebih
senang hidup sendiri. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja
menjauhi pergaulan ramai. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder,
merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka
menyendiri. Karena menyendiri itu mengakibatkan kesepian.
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa
arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan
yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa
arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
Sebab-sebab terjadi
ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu
tidak dapat berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam
berpikir, manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan
pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat
berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Beberapa sebab
orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah:
Obsesi
Gejala neurosa jiwa, yaitu adanya
pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal
yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Phobia
Rasa ketakutan yang tak
terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui
sebab-sebabnya.
Kompulasi
Adanya keragu-raguan tentang apa
yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan
perbuatan yang serupa berkali-kali.
Histeria
Neorosa jiwa yang disebabkan oleh
tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf,
tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Delusi
Pikiran yang tidak beres, karena
berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ada tiga macam, yaitu:
a) Delusi persekusi
Menganggap keadaan sekitarnya
jelek.
b) Delusi keagungan
Menganggap dirinya orang penting
dan besar.
c) Delusi melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina,
dan berdosa.
Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa
rangsangan pancaindera. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang
mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi, orang merasa
mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan
timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.
Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang
sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya,
antara lain gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat,
keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu
gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini
dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat,
gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa,
termenung, dan menyendiri.
USAHA – USAHA MENGATASI
KETIDAKPASTIAN
Untuk dapat menyembuhkan keadaan
itu tergantung kepada mental penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang
paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas,
misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan.
Phobia atau jenis takut bisa
dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Orang yang bersikap sombong atau
angkuh,bila mengalami musibah baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin
tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi
yang menyembuhkan adalah masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
SUMBER :
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu
Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-kegelisahan.html
MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu
menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan
kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing.
Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan
untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang
akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk
merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan
berkehandak.
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan
sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat
terwujud.
B. Apa Sebab Manusia Mempunyai
Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu
adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu
interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat.
Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah
yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun
mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi
dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat,
keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak
manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir,
berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai
kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah
kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan
hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai
dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
(be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self
actualization)
C. PENGERTIAN DOA
Menurut bahasa do'a berasal dari
kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a
berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau
tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.1
Adapun lafadz do'a yang ada dalam
al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah:
Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak
memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make,
kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan.
Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami
jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi.
(al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah
berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu
dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan,
apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan. Allah
berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an
itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar. (al Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti firman
Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga
jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari
kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy
berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada
selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah." 2
Adapun perbedaan antara kedua
macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah:
Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu
yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan
kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan
kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan
permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau
tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan
kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti
meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan
barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua
bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun
batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa,
Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan
dijauhkan dari azab-Nya.
D. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal
– hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada
beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri
sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat
seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus percaya
kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan nasehat –
nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat
diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah
kebenaran.
E. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha
Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah
kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu
ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya
percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya
tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau
dipercayakan kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu
dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja.
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya,
perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan
yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang
berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain,
apalagi membuat janji kepada orang lain.
• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis
menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu
berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau
setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah
ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu
raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh
Tuhan pula (kerajaan) Pandangan demokratis mengatakan
bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat
adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah
negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti
hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang
ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara
totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan
tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator) Jelaslah bagi kita, baik teori
atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar,
karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai
warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang
maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan
sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali
kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan
dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada
Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya.
Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya,
manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai
manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang
menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat
beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya
pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita
dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita
kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita
kepada sesama manusia dengan jalan suka
menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan
harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif
seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Sumber :
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu
Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Dr.Orison Swctt Marden dalam bukunya, Menindas wasangka dan rasa takut,
peperangan, kejahatan, penyakit, kemelaratan ataupun kelaparan sebagai musuh
besar kita, meski bagaimanapun hebatnya belumlah boleh kita namakan musuh
terbesar manusia, karena menurut ahli ini ada sesuatu yang lebih merupakan
musuh utama manusia yaitu “ RASA TAKUT ” .
Gangguan
seperti penyakit, bencana kelaparan ataupun peperangan itu tidak setiap hari
datangnya pada kita. Mereka tidak bisa begitu saja merajalela dan merusak
ketentraman hidup manusia. Justru rasa takutlah yang setiap saat menghinggapi
diri kita. Memang bila kita selidiki maka sebenarnya kita jusru lebih banyak
mendenita karena takut gagal, takut merasa sakit dan sebagainya, daripada
menderita karena kegagalan atau menderita karena sakit itu sendiri. Kita takut
pada sesuatu lama sebelum malapetaka itu sendiri datang mengganggu kita.
Kadangkala
demikian kuatnya daya khayal itu merasuk pada diri seseorang sehingga dapat
menyebabkan gangguan jiwa yang disebut dcngan PHOBIA.
Perkataan ini berasal dan bahasa Yunani yang artinya takut, sedangkan rasa
takut itu sendiri merupakan suatu yang sangat penting bagi kita dalam kehidupan
ini. Rasa takut atau kuatir membuat kita bcrhati-hati dan membuat kita merasa
perlu memanggil ambulance jika ada kecelakaan, jadi rasa takut memperingatkan
kita setiap ada bahaya. Tetapi phobia adalah rasa takut yang terlalu
dibesar-besarkan, di mana sebenarnya tidak ada perlunya. Akibatnya akan menjadi
penyakit psikis dan medis, sehingga harus ditangani oleh dokter.dan bila hal
itu dibiarkan terus-menerua akan menjadi penyakit kejiwaan.
Beberapa jenis
Phobia
A. CLAUSTROPHOBIA
Phobia
ini adalah yang paling dikenal dan paling biasa. Claustrophobia adalah rasa
takut terhadap ruangan tertutup, sesuatu yang agak mudah dimengerti dan dengan
mana kita dapat bersimpati.
B. AGORAPHOBIA.
Sedang
agoraphobia lebih sukar diterangkan dan diperkirakan bahwa untuk phobia ini
adalah rasa takut pada ruangan yang terbuka. Dalam bahasa Yunani kuno, agora
berarti tenipat pertemuan umum dan agoraphobia secara lebih jauh dapat
diterangkan sebagai ketakutan akan tempat umum. Penderita agoraphobia takut
pergi dan berada di antara orang banyak. Tanpa pcrawatan dan prngobatan,
pendenita ini dapat menjadi begitu gugup sehingga mereka takut pergi keluar
rumah mereka sendiri.
Kebanyakan
dan pcnderita-pendcrita ini terdiri dan wanita wanita dan mereka kadang-kadang
terikat pada rumah-rumah mereka sampai bertahun-tahun. Meskipun mereka takut
keluar sendiri dan menghadapi umum, mereka tidak suka diam di rumah sendirian;
mrreka merasa tertekan, tidak dapat tidur dan mempunyai banyak gejala-gejala
lain. Terlalu mudah untuk mengatakan bahwa agaraphobia adalah pendenila
penyakit syaraf atau penyakit berbahaya. Bagi seorang yang tidak pernah
merasakan panik yang tidak’ dapat diterangkan, memang kedengarannya mustahil.
Bagaimana scorang agoraphobia mencrangkan kctakutannya. Kita takut pada tiap
kcadaan yang tidak dapat dihindari. Kadang kadang kita bangun malam hari dalam
kcadaan takut tanpa ada sebab.
c. Phobia Terbang
Banyak
orang mengalami suatu getaran atau tekanan bila mereka memakai tali pengaman di
dalam pesawat terbang, mereka harus diberi obat penenang sebelum mereka naik
pesawat terbang atau mereka tidak mau terbang sama sekali.
Penyebab Phobia
Ahli-ahli
medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda, dan hanya penderita yang mempunyai
teori tentang asal mula dan ketakutan mereka. Kebanyakan phobia dimulai dengan
suatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Umumnya ada dua
aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa
suatu phobia adalah suatu gejala dan suatu problema psikologis yang dalam yang
harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan. Kebanyak ahli-ahli setuju bahwa
tekanan dan sindiran. Rasa sakit banyak hikmahnya, antara lain dapat
mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan
terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa sosial,
dermawan, dan sebagainya. Tiap rasa sakit atau penyakit ada obatnya. Hanya
tergantung kepada penderita atau keluarga penderita, apakah ada usaha atau
tidak. Bagi yang berusaha sungguh-sungguh dengan disertai mendekatkan diri
kepada Tuhan dan pasrah kepada-Nya maka Tuhan akan mengabulkan doa dan
usahanya.
Pengobatan Phobia
Penderita
phobia dianggap sebagai kasus tersendiri maka pengobatannya juga masih
dicarikan. Kesukaran pertama adalah mcnentukan diagnosanya. Beberapa dokter
memberikan obat penenang yang dapat menolong, meskipun banyak penderita merasa
bahwa obat penenang hanya dapat meredakan gejala tanpa menyembuhkan
penyakitnya. Psikoanalis – psikoanalisis berkonsentrasi pada penemuan sebab
Mana phobia itu dan menolong si penderita supaya mengerti dan berkompromi
dengan dorongan-dorongan sex atau dorongan- dorongan yang mcnghancurkan
daripada melarikan diri dan penyakit itu.
Suatu
cara pengobatan yang dipergunakan. Si penderita didorong untuk mengalami
ketakutan yang semaksimal mungkin, maka gejala ketakutan akan hilang sesudah
penderita mengalami secara dalam. TETAPI TINGKAH LAKU adalah cara lain yang
tetap dipakai dengan sukses. Prinsipnya adalah rileks. Si penderita diajar
untuk dapat rileks sambil memandang obyck atau keadaan yang ditakuti.
MELENYAPKAN RASA
TAKUT.
Kita
sudah mengetahui bahwa rasa takut itu merupakan momok yang senantiasa
mengganggu kita. Sebenarnya, sebagaimana kita sendiri menciptakan rasa takut
itu, kita pun dapat mcnguasainya. Dengan akal sehat kita bisa menentangnya.
Memang tidak mudah untuk melakukan itu. Tapi dengan latihan-latihan kita akan
bisa melawan rasa takut itu sedikit demi sedikit. Jangan biarkan diri
terpengaruh oleh gangguan gangguan itu. Justru biarkan diri untuk menjadi tuan
dan mereka, hingga kita berkuasa untuk menerima atau menolak, menurut kehendak
kita. Yakinlah bahwa tidak ada orang lain yang akan sanggup membuat kita takut.
Memang mereka bisa berbuat sesuatu yang kiranya dapat rnembangkitkan rasa takut
kita. Tapi itu tidak akan berarti apa-apa, bila kita telah siap menghadapinya,
bahkan kita bisa mengendalikannya.
Dibawah
ini beberapa cara untuk melenyapkan rasa takut yaitu :
1. Kembangkan kelebihan lupakan kekeliruan
2. menganggap kegagalan adalah kesempatan yang
tertunda
3. mencari cara dan hal baru yang lebih efisien
4. jangan melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa
5. berani mengambil resiko dengan perhitungan yang
matang.
FRUSTASI
- Frustasi adalah suatu problem pribadi yang
disebabkan oleh keinginan, harapan yang tidak atau gagal diselesaikan,
diperolehnya.
- Frustasi juga berarti suatu keadaan dimana suatu
kebutuhan tidak dapat terpenuhi atau tujuan yang tidak bisa tercapai, dengan
kata lain orang yang mengalami hambatan atau usahanya gagal mencapai tujuan.
OBSESSI
Obsessi
merupakan pikiran yang bersifat terpaku (parsistent) dan senantiasa bcrulang
kembali, yang mcndcsakkan din ke taraf kesadaran individu dan timbulnya tidak
dapat diclakkan oleh individu yang bersangkutan. Merupakan pikiran yang tidak
wajar pula, seperti halnya phobia, disertai sikap emosional yang kuat. Obsessi
dan phobia biasanya merupakan alasan untuk bertindak secara kompulsif. Individu
yang ber sangkutan tahu betul sifat yang tidak wajar dalam sikapnya. Tetapi
perubahan juga tidak akan terjadi, meskipun orang berusaha menginsyaf kannya
melalui jalan dan ratio.
KOMPULSIF
Merupakan
suatu pcrbuatan yang didasari dan diketahui oleh individu yang bersangkutan,
akan tetapi seolah-olah dilakukannya di luar kekuasaannya, walaupun ia tahu
perbuatan itu tidak wajar atau tidak masuk akal.
Soni
tidak pernah puas menutup pintu hanya satu kali. Rasa was- was dan takut selalu
menyelimuti dirinya, seakan-akan ia belum beres dalam menutup pintu. Soni
sangat kompulsif dalani mengunci pintu. Soni sendiri sebenarnya tahu dan sadar
bahwa kunci itu cukup dikunci satu kali saja. Tetapi karena pikirannya bersifat
obsessif, maka ia tidak kuasa mengelak dorongan perbuatan yang bersifat
kompulsif itu. Seakan-akan mengunci pintu yang berulang ulang sampai
menjengkelkan dirinya sendiri itu di luar kekuasaannya sendiri.
SUMBER :
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
SUMBER :
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
Langganan:
Postingan (Atom)